Anthurium adalah nama genus dari tanaman bunga yang memiliki hampir 1000 spesies beragam jenis dari keluarga Araceae. Kuping gajah adalah salah satunya. Tanaman yang sekarang naik daun ini banyak dicari para penghobi tanaman hias. Berikut jenis-jenis kuping gajah, tanaman klasik yang kembali viral.
Kuping gajah memiliki bentuk daun berukuran besar dan berbentuk hati. Ini sebabnya, tanaman ini disebut kuping gajah. Daunnya ditopang oleh tangkai kecil yang berdiri tegak. Warna daunnya hijau pekat ditemani tulang daun berwarna putih yang sangat kontras.
Di kalangan pecinta tanaman hias, ada sekitar 9 jenis tanaman Anthurium kuping gajah yang cukup populer dan banyak dicari, yaitu:
Ada sekitar 9 jenis tanaman Anthurium kuping gajah yang cukup populer dan banyak dicari, yaitu:
1. Anthurium papillilaminum
Merupakan jenis Anthurium kuping gajah yang tidak umum. Daunnya berwarna hijau tua dengan urat daun yang sederhana. Terdapat versi hibrida yang dikenal dengan nama “Dark mama”, yang merupakan silangn dari A.papillilaminum x A.warocgueanum.
2. Anthurium forgetii
Anthurium forgetii memiliki ciri-ciri khusus daun bulat, lonjong, dan berujung runcing. Pangkal daun berbentuk bulat dan menempel, tidak seperti kebanyakan kuping gajah lainnya yang membelah dua berbentuk hati.
3. Anthurium veitchii
Anthurium ini dijuluki pula dengan nama King Anthurium atau Rajanya Anthurium. Daunnya bisa berukuran sangat besar dan mencapai panjang 150 cm. Bentuk daunnya seperti terlipat di antara urat daunnya, dan permukaan daunnya pun cukup tebal dan mengkilap.
4. Anthurium warocgueanum
Ada raja ada pula ratunya. Nah, kalau jenis kuping gajah ini dikenal dengan nama Anthurium warocgueanum yang dijuluki Ratunya Anthurium. Ukuran daunnya pun bisa sangat besar setelah dewasa. Bentuk daun panjang berbentuk tombak, dilapisi bulu beludur halus dengan urat-urat yang menonjol sehingga memberikan kesan tersendiri bagi jenis tanaman viral kuping gajah ini.
5. Anthurium clarinervium
Adalah jenis Anthurium yang paling populer, dengan lebih dari 26.000 hashtag di Instagram. Di Indonesia jenis tanaman ini dikenal dengan nama kuping gajah tarantula karena urat daunnya yang memilki motif seperti laba-laba. Daun berbentuk hati yang bulat disertai urat daun yang muncul tegas di permukaan daun yang berwarna hijau tua.
6. Anthurium crystallinum
Tanaman kuping gajah merupakan jenis yang sangat umum dan banyak dijumpai di masyarakat. Daunnya berbentuk hati tapi agak memanjang dan lebih montok. Ukuran daunnya setelah dewasa bisa mencapai 1,5 hingga 2 kali lebih besar dari A.clarinervium.
7. Anthurium magnificum
Kuping gajah jenis magnificum ini memiliki penampilan daun mirip seperti A.crystallinum sehingga sulit dibedakan. Setelah dewasa, daunnya akan berukuran besar dan mencapai 60-90 cm. Satu-satunya yang membedakan dari jenis lain adalah batang atau tangkai daun yang berbetuk segiempat bukan bulat.
8. Anthurium regale
jenis Anthurium kuping gajah ini sangat populer di kalangan penghobi tanaman hias. Daun berbentuk hati dengan panjang sekitar 120cm dan lebar 90cm. Sistem tendon hijau muda ke putih yang pekat menonjol menjadi daya tarik tanaman kuping gajah ini.
9. Anthurium metallicum
Jenis kuping gajah ini kurang begitu populer ketimbang jenis kuping gajah lainnya. Mungkin karena keberadaannya yang sulit ditemukan di pasaran dalam negeri. Ciri-ciri kuping gajah ini adalah daunnya yang berukuran sangat besar dan bisa mencapai 3 meter panjangnya.
Perawatan tanaman kuping gajah
Tanaman kuping gajah bisa tumbuh subur jika ditempatkan dalam media tanam yang terdiri dari pasir, kompos, sekam bakar, dan tanah kebun. Gunakan pot yang sesuai dengan ukurannya. Pastikan juga bagian dasar dari pot telah dilubangi agar media tanam tidak terlalu basah yang dapat merusak akarnya.
Seperti kebanyakan tanaman, kuping gajah membutuhkan sinar matahari untuk membantu perkembangannya. Namun tanaman ini tidak bsia diletakkan di tempat yang terpapar sinar matahari secara langsung, karena bisa membakar daun-daunnya. Oleh karena itu, letakkan tanaman kuping gajah di lokasi yang teduh tetapi terang misalnya di teras rumah atau di dekat jendela.
Lakukan penyiraman secara rutin untuk menjaga kelembaban media tanamnya. Waktu penyiraman yang baik adalah pada pukul 10.00 atau pukul 17.00 sore hari. Lakukan penyemprotan juga pada bagian daun tanaman untuk membersihkan daun dari kotoran maupun debu. Pemupukan dilakukan setiap dua minggu sekali dengan menggunakan pupuk NPK.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar